Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) terhadap Keselamatan Kerja Perawat pada Era Pandemi COVID-19 di Ruang Isolasi RS Kanker Dharmais
Abstract
Latar Belakang: Banyaknya pasien yang membutuhkan perawatan isolasi di masa pandemi sangat berpengaruh pada keselamatan perawat yang bekerja melayani pasien kanker di ruang isolasi COVID-19. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang tidak sesuai banyak ditemukan, walaupun sudah dilakukan sosialisasi pada perawat. Oleh karenanya, hal ini tidak menjamin dampak paparan COVID-19 pada perawat saat menggunakan sampai melepaskan APD di ruang isolasi. Penelitian penggunaan APD sudah banyak dilakukan, namun belum terdapat keterkaitan antara penggunaan APD selama COVID-19 terhadap sikap, pengetahuan dan alasan menggunakan APD. Oleh karena itu, penggunaan APD terhadap keselamatan kerja perawat pada era pandemi di ruang isolasi perlu diteliti.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengukur kepatuhan perawat penggunaan APD dalam melakukan asuhan keperawatan terhadap pasien pada ruang isolasi COVID-19 di RS Kanker Dharmais.
Metode: Penelitian deskriptif dengan pengambilan data total sampling yang melibatkan semua perawat yang bekerja di ruang isolasi RS Kanker Dharmais dan bersedia untuk terlibat (72 orang). Data diperoleh melalui kuesioner, observasi melalui rekaman pada saat perawat memakai dan melepaskan APD di ruang isolasi serta wawancara kepala ruangan. Analisis data dilakukan secara deskriptif.
Hasil: Terdapat 67 perawat (93,10%) di ruang isolasi Anyelir telah memiliki pengetahuan yang tinggi dalam penggunaan APD. Sikap perawat dalam mengunakan APD sebelum memberikan tindakan berada pada sikap positif (84,70%). Alasan terbanyak penggunaan APD adalah untuk keselamatan diri sebagai petugas kesehatan sebanyak 72 perawat (100%). Terdapat 1% perawat yang menyatakan adanya keterbatasan waktu dalam penggunaan APD.
Kesimpulan: Penggunaan APD terhadap keselamatan kerja perawat pada era pandemi COVID-19 di RS Kanker Dharmais memiliki pengetahuan yang tinggi dan sikap yang positif untuk keselamatan diri sebagai petugas kesehatan. Meskipun demikian, diperlukan pelatihan penggunaan APD yang terstruktur dan monitoring penggunaan APD yang tepat serta kebijakan rumah sakit yang menyediakan APD yang dibutuhkan sesuai standar.
Downloads
Copyright (c) 2022 Ade Suryani, Retno Setiowati, Joko Tri Suharsono, Handrija Handrija
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Copyright Notice
An author who publishes in The Journal of Hospital Accreditation agrees to the following terms:
- Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
- Author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).
Read more about the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Licence here: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.