Implementasi Sistem Pengendalian Internal Rumah Sakit Mata Bali Mandara (SIPRIMA) dalam Manajemen Risiko
Abstract
Masalah Mutu: World Health Organization menyatakan bahwa 10% pasien di rumah sakit mengalami insiden, dan 5-21% dari kejadian tersebut menyebabkan kematian. Di Indonesia, 14,41% KTD dan 18,53% KTD disebabkan karena proses atau prosedur klinik (9,26 %), medikasi (9,26%), dan pasien jatuh (5,15%). Manajemen risiko dipercaya dapat menjamin pengawasan dan pencegahan risiko dapat dilakukan secara terus menerus dan sistematis. Namun, hanya seperempat organisasi di dunia yang menerapkan manajemen risiko secara matur. Pada rumah sakit dengan maturitas manajemen risiko yang rendah, indeks pelaporan risiko atau insiden hanya mencapai 50% dengan indeks kemapanan manajemen risiko yang rendah.
Pilihan Solusi: RS Mata Bali Mandara (RSMBM) membangun aplikasi software pengendalian internal berbasis komputer bernama Sistem Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko RSMBM (SIPRIMA) yang memudahkan identifikasi dan analisis risiko, pengelolaan risiko yang komprehensif dan terintegrasi, serta memudahkan pelaporan berbagai insiden.
Implementasi: Prosedur manajemen risiko melalui SIPRIMA meliputi memasukkan berbagai jenis risiko oleh masing-masing unit; menentukan risk priority number (RPN) inherent dan residual, prioritas risiko, matrix grading; merumuskan rencana pengelolaan dan menetapkan siklus FOCUS-PDCA untuk risiko yang memerlukan pengelolaan yang kompleks. FOCUS-PDCA dapat berlanjut ke siklus berikut dan seterusnya, mencetak detil risiko, siklus FOCUS-PDCA, dan pengendalian apabila risiko telah selesai dikelola.
Evaluasi dan Pembelajaran: Terlihat peningkatan jumlah risiko dari 114 (2016) menjadi 249 (2018). Selain itu juga prosentase penanganan masalah meningkat, dari sebesar 86,80% (2016) menjadi sebesar 97,59% (2018), dan unit yang memiliki daftar risiko juga meningkat dari 53,8% (2016) menjadi 84,62% (2018). Sebesar 88,46% unit telah menyusun program berbasis manajemen risiko. Namun demikian, SIPRIMA masih belum optimal mendukung komunikasi dan koordinasi terkait manajemen risiko, sehingga perlu pengembangan aplikasi lebih lanjut.
Downloads
Copyright (c) 2020 Ellien Christiansen Nainggolan, Ni Made Yuniti, I Made Arif Adiguna
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Copyright Notice
An author who publishes in The Journal of Hospital Accreditation agrees to the following terms:
- Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
- Author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).
Read more about the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Licence here: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/.